PENGORGANISASIAN
I.
Pendahuluan
Dalam dunia nyata yang kita hadapi saat
ini, keorganisasian sangatlah diperlukan dalam memanage sebuah
perusahaan atau instansi, baik itu besar, maupun kecil. Dikarenakan dalam
sebuah lembaga pasti memiliki anggota yang bekerja didalamnya. Maka dari itu
sistem pengorganisasian harus ditata dengan rapi dan sesistematis mungkin.
Dikarenakan semakin baik sistem yang dibuat maka semakin baik pula pelaksanaan
suatu organisasi.
Di dalam sebuah organisasi, pembagian kerja
adalah keharusan mutlak, tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih
menjadi amat besar. Pembagian kerja pada
akhirnya akan menghasilkan departemen-departemen dan job description
dari masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Setiap
orang mempunyai keterbatasan, baik keterbatasan waktu, kemampuan dan perhatian.
Seorang pemimpin karena keterbatasan yang dimiliki, mengakibatkan pembatasan
terhadap banyaknya tugas dan bawahan yang dapat diawasi.
Struktur organisasi menspesifikasikan
pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi dan aktivitas yang
beraneka macam dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat
spesialisasi aktivitas kerja. Struktur organisasi
juga menunjukkan heararki dan struktur otoritas organisasi serta
memperlihatkan hubungan pelaporannya.
Setiap anggota dalam sebuah organisasi
pasti mempunyai keterbatasan, baik dalam melaksanakan tugas dan pengawasan.
Jadi sangatlah penting dalam sebuah organisasi untuk mengatur dan membagi tugas
masing-masing dan bergerak sesuai medan dan tugas yang diberikan. Dalam maklah
ini akan dipaparkan hal pokok tentang organisasi, baik dari pengertian,
pembagian, struktur, dan rentang dalam sebuah organisasi. Semoga bermanfaat.
Amin
II.
Pembahasan
1.
Pengertian pengorganisasian
Kata organisasi berasal dari istilah
Yunani “Organos”, dan istilah Latin “Organum” yang dapat berarti: alat,
bagian, anggota atau badan.
Dalam literatur terkini, arti organisasi
beraneka warna, tergantung dari sudut mana ahli yang bersangkutan melihatnya.
Sungguhpun demikian perbedaan arti tersebut dapat kita golongkan ke dalam salah
satu dari pendapat mengenai organisasi tersebut di bawah ini.
James D. Mooney, mengatakan, “Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”, sedang Chester I.
Barnard memberi pengertian organisasi sebagai suatu system daripada
aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.[1]
Bila dibandingkan kedua pendapat tersebut, sebenarnya tidak ada
perbedaan yang hakiki, karena James D. Mooney melihat organisasi itu
sebagai suatu “badan” di mana terdapat perserikatan manusia untuk mencapai
suatu tujuan bersama; sedang Chester I. Barnard melihat organisasi itu
merupakan suatu “susunan skematis” di mana tergambar “system daripada aktivitas
kerjasama”. Dengan kata lain, masing-masing mereka melihat organisasi itu dari
suatu segi.[2]
Tanpa mendefinisikan apa organisasi, beberapa penulis
mengemukakan bahwa ada tiga ciri dari suatu organisasi yaitu:[3]
1.
Adanya
sekelompok orang-orang,
2.
Antar
hubungan terjadi dalam suatu kerjasama yang harmonis,
3.
Kerjasama
didasarkan atas hak, kewajiban atau tanggung jawab masing-masing orang untuk
mencapai tujuan.
Dengan ketiga ciri yang dikemukakan, jelas apa yang dapat
dimasukkan kedalam pengertian organisasi dan apa yang tidak dapat dimasukkan ke
dalamnya.
Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi
itu dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.
Organisasi
dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu
atau beberapa tujuan tertentu.
2.
Organisasi
dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang
hubungan-hubungan, kerjasama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha
mencapai sesuatu tujuan.[4]
2.
Pembagian kerja
Di dalam sebuah organisasi, pembagian
kerja adalah keharusan mutlak, tanpa itu kemungkinan terjadinya tumpang tindih
menjadi amat besar. Pembagian kerja pada akhirnya akan menghasilkan
departemen-departemen dan job description dari masing-masing departemen
sampai unit-unit terkecil dalam organisasi. Dengan pembagian kerja, ditetapkan
sekaligus susunan organisasi (struktur organisasi), tugas dan fungsi-fungsi masing-masing unit
dalam organisasi.
Dalam mengadakan pembagian kerja, ada beberapa dasar yang dapat
dipakai pedoman yaitu:
1.
Pembagian
kerja atas dasar wilayah atau territorial, misalnya kabupaten membagi tugas
pekerjaan atas dasar kecamatan yang terdapat dalam kabupaten tersebut.
2.
Pembagian
kerja atas dasar jenis benda yang diproduksi misalnya dalam suatu industri
mobil terdapat urusan mobil sedan, truk, jeep dan lain sebagainya.
3.
Pembagian
kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya pada suatu grosir semen
kedapatan bagian-bagian yang melayani: pemerintah, kontraktor, masyarakat, umum
dan lain sebagainya, atau pada sebuah sakit terdapat bagia-bagian: penyakit
kulit, penyakit dalam, penyakit paru-paru, penyakit mata, penyakit THT dan lain
sebagainya.
4.
Pembagian
kerja atas dasar fungsi (rangkaian kerja), misalnya dalam suatu perusahaan
industri terdapat bagian-bagian: pembelian, personalia, tata usaha,
pemasaran , pengundangan dan lainsebagainya, atau pada suatu perguruan tinggi
terdapat bagian-bagian: peng-agen-an, peng-arsip-an dan ekspedisi.
5.
Pembagian
kerja atas dasar waktu, sehingga terdapat bagian waktu pagi, siang dan malam.
Pembagian kerja bukan saja perlu dilihat dari manfaat yang
diperoleh dari penerapan spesialisasi, tetapi pula dalam rangka mewujudkan
penempatan orang yang tetap pada jabatan yang tepat dan pula dalam rangka
mempermudah pengawasan oleh atasan.
Oleh karena itu dalam pembagian kerja dalam suatu organisasi ada
baiknya antara lain dipedomani hal-hal sebagai berikut:[5]
a)
Jumlah
unit organisasi diusahakan sedikit mungkin sesuai dengan kebutuhan.
b)
Sesuatu
unit organisasi harus mempunyai fungsi batal dan berkaitan satu sama lain.
c)
Pembentukan
unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit yang telah ada tidak tepat lagi
menampung kegiatan-kegiatan baru tersebut, baik karena beban kerja maupun
karena hubungan kegiatan yang sangat berbeda.
d)
Secara
garis besarnya dalam suatu organisasi dibedakan sesuai dengan aktivitas yang
dilakukannya
3.
Struktur organisasi
Stoner dan wankell (1986: 243) membatasi bahwa struktur
organisasi adalah susunan dan hubungan antar bagian komponen dan posisi dalam suatu
perkumpulan (organizational structure can defined as the arrangement and
interrelationship of the component parts and positions of a company).
Struktur organisasi menspesifikasikan pembagian aktivitas kerja
dan menunjukkan bagaimana fungsi dan aktivitas yang beraneka macam dihubungkan
sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat spesialisasi aktivitas kerja.
Struktur organisasi juga menunjukkan heararki dan struktur otoritas
organisasi serta memperlihatkan hubungan pelaporannya. Srtuktur organisasi
memberikan stabilitas dan kontinuitas yang memungkinkan organisasi
mempertahankan kedatangan dan kepergian individu serta untuk mengoordinasi
hubungannya dengan lingkungan.[6]
Mintzberg (1983: 304) mengemukakan bahwa setiap organisasi memiliki lima
bagian dasar sebagai berikut.
a.
The operating core
Para karyawan yang melaksanakan pekerjaan dasar yang berhubungan
dengan produksi dari produksi dan jasa.
b.
The strategic opex
Manajer puncak yang diberi tanggung jawab keseluruhan untuk
organisasi yang bersangkutan.
c.
The middle line
Para manajer yang menjadi penghubung operating core dengan
strategic apex.
d.
The technostructure
Para analis yang memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan
bentuk standardisasi tertentu dalam organisasi.
e.
The support staff
Orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa pendukung tidak
langsung kepada organisasi.
4.
Departemensasi (Pengelompokan Pekerjaan)
Setiap orang mempunyai keterbatasan,
baik keterbatasan waktu, kemampuan dan perhatian. Seorang pemimpin karena
keterbatasan yang dimiliki, mengakibatkan pembatasan terhadap banyaknya tugas
dan bawahan yang dapat diawasi. Akibat dari keterbatasan ini mengharuskan untuk
mengadakan pengelompokan tugas dan pekerjaan atau
keharusan mengadakan departementasi.
Manfaat departementasi yang efektif :[7]
·
Membentuk koordinasi
·
Mempercepat pengawasan
·
Memberi manfaat-manfaat dari perincian
·
mengurangi biaya
·
Memberikan penilaian pada hubungan-hubungan
manusia.
Adapun dasar mengadakan departementasi
itu berbeda-beda bagi setiap usaha, tergantung dari jenis usaha yang ada yaitu:[8]
-
Atas
dasar jumlah orang. Departementasi semacam ini terlihat dikalangan militer
dimana sejumlah orang tertentu dijadikan satu kelompok, misalnya regu, kompi,
dll.
-
Atas
dasar fungsi. Dengan cara ini pengelompokan kegiatan disesuaikan dengan
fungsi-fungsi yang ada. Seperti diketahui bahwa kegiatan perusahaan adalah
menciptakan barang atau jasa sehingga fungsi yang ada terdiri dari fungsi
produksi, penjualan dan pembiayaan.
-
Atas
dasar territorial atau wilayah, yaitu dengan membagi-bagi kegiatan berdasarkan
geografis, sehingga kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu daerah
tertentu dijadikan menjadi satu kesatuan yang dikepalai oleh seorang pemimpin,
yang sering disebut pimpinan cabang seperti perusahan asuransi.
-
Atas
dasar produksi, terjadi apabila kegiatan dibagi atas dasar produksi yang
dihasilkan, artinya semua aktivitas yang berhubungan langsung dengan satu
produksi digolongkan menjadi satu bagian yang diawasi oleh seorang atasan.
-
Atas
dasar langganan. Jenis ini terdapat pada perusahaan-perusahaan yang menjual
berjenis-jenis produksi, sehingga perlu diadakan penggolongan bagian sesuai
dengan kepentingan yang berbeda dari konsumen.
-
Atas dasar proses produksi, artinya departementasi diadakan
sesuai dengan urut-urutan kerja yang ada. Hal seperti ini banyak terdapat pada industry
tekstil dimana terdapat bagian pemintalan, pemberi warna, dan sebagainya.
Pembagian Departementasi
1) Departementasi
Fungsional
Departemen Fungsional
mengelompokkan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan sejenis untuk
membentuk satuan organisasi. Semua individu-individu yangmelaksanakan fungsi
yang sama dikelompokkan bersama, seperti personalia penjualan,akuntansi,
programmer, dan sebagainya. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umumdan
bentuk dasar departementasi.[9]
2) Departementasi
Devisional
Departementasi
berdasarkan divisi melihat produk, layanan, dan klien sebagai faktor dasar
pengelompokan. Pola ini digunakan untuk memudahkan usaha antisipasi ancaman
atauoportuniti dari luar organisasi. Misalnya pada organisasi otomotif,
organisasi terbagi atas divisiotomotif, divisi internasional, divisi keuangan.[10] Dengan membagi
divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses,
atau peralatan.
5.
Rentang menagemen
Rentang
manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan
koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang
melapor kepadanya. Prinsip rentang manajemen berkaitan dengan jumlah bawahan
yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang
terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit
juga kurang baik.
Rentang manajemen diperlukan dalam sebuah organisasi, hal
itu di karenakan adanya:[11]
a.
Keterbatasan waktu,
b.
Keterbatasan pengetahuan.
c.
Katerbatasan kemampuan.
d.
Keterbatasan perhatian
Jumlah Rentang Yang Ideal
Rentang
manajemen yang ideal diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimum dari
adanya rentang manajemen. Mengenai jumlah rentang manajemen yang ideal, para
ahli berbeda-beda pendapat. Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai
rentang manajemen yang tepat menurut mereka:
[12]
a.
Menurut Henri Fayol
Jumlah maksimum bawahan yang dapat dikendalikan oleh setiap pengawas
produksi dalam organisasi adalah 20 sampai 30 karyawan, sedang setiap kepala
pengawas (superintendent) dapat mengawasi hanya 3 atau4 pengawas produksi.
b.
Menurut V.A. Graicunas (Konsultan dan ahli
Matematika Perancis)
Dalam memilih suatu rentangan, menajer harus mempertimbangkan tidak hanya
hubungan satu dengan satu secara langsung dengan bawahan yang diawasi tetapi
juga hubungan mereka dengan bawahan dalam kelompok dua atau lebih. Jadi, dengan
tiga karyawan seorang manajer mempunyai hubungan dengan setiap individu, dan
dengan tiga kelompok yang berbeda, yaitu kombinasi dari setiap dua karyawan,
dan dengan kelompok yang terdiri dari ketiganya.
Pendekatan Graicunas:
R = N
( 2N +
N – 1)
2
Keterangan:
R = Jumlah Hubungan
n = jumlah bawahan
c.
Menurut Lyndall F. Urwick
Tidak ada eksekutif yang dapat mengendalikan secara langsung kerja lebih
dari lima, atau paling banyak enam bawahan.
d.
Menurut Jendral Ian Hamilton
Otak rata-rata manusia hanya memiliki ruang lingkup yang efektif dalam
penanganan dari tiga sampai enam otak manusia lainnya.
Meskipun begitu jumlah rentang menejemen
yang mutlak ideal sulit ditentukan, karena hal ini tergantung pada banyak
variabel, seperti besarnya organisasi, teknologi, spesialisasi,
kegiatan-kegiatan rutin, tingkat manajemen dan sifat-sifat pekerjaan lainnya.
Karena itu para penulis hanya dapat menemukan rentang yang optimal untuk
situasi khusus melalui penentuan batasan rentangan bagi organisasi pada Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Rentang Manajemen:[13]
a.
Kesamaan fungsi-fungsi. Semakin sejenis fungsi-fungsi yang
dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar.
b.
Kedekatan geografis. Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan,
secara fisik, rentangan semakin melebar.
c.
Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan. Semakin sedikit pengawasan lengsung
dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
d.
Tingkat koordinasi pengawasan yang
dibutuhkan.
Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
e.
Perencanaan yang dibutuhkan manajer. Semakin sedikit perencanaan yang
dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
f.
Bantuan organisasional yang tersedia bagi
pengawas.
Lebih banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi-fungsi seperti
penarikan, latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar.
III.
KESIMPULAN
organisasi itu dapat didefinisikan sebagai berikut:
1.
Organisasi
dalam arti badan adalah sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu
atau beberapa tujuan tertentu.
2.
Organisasi
dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara skematis tentang
hubungan-hubungan, kerjasama dari orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha
mencapai sesuatu tujuan.
Di dalam sebuah organisasi, pembagian kerja adalah keharusan
mutlak. Dengan pembagian kerja, ditetapkan sekaligus susunan organisasi
(struktur organisasi), tugas dan
fungsi-fungsi masing-masing unit dalam organisasi. Pembagian kerja bukan saja
perlu dilihat dari manfaat yang diperoleh dari penerapan spesialisasi, tetapi
pula dalam rangka mewujudkan penempatan orang yang tetap pada jabatan yang
tepat dan pula dalam rangka mempermudah pengawasan oleh atasan.
Struktur organisasi menspesifikasikan
pembagian aktivitas kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi dan aktivitas yang
beraneka macam dihubungkan sampai batas tertentu, juga menunjukkan tingkat
spesialisasi aktivitas kerja. Struktur organisasi
juga menunjukkan heararki dan struktur otoritas organisasi serta
memperlihatkan hubungan pelaporannya. Setiap orang mempunyai
keterbatasan, baik keterbatasan waktu, kemampuan dan perhatian. Seorang
pemimpin karena keterbatasan yang dimiliki, mengakibatkan pembatasan terhadap
banyaknya tugas dan bawahan yang dapat diawasi. Akibat dari keterbatasan ini
mengharuskan untuk mengadakan pengelompokan tugas dan pekerjaan atau
keharusan mengadakan departementasi.
Rentang manajemen atau rentang kendali adalah kemampuan manajer
untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah
bawahan yang melapor kepadanya.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T. Hani, 2003, Manajemen, (Yogyakarta:BPFE), cet.ke18.
Hasibuan,
Malayu S.P., 2007,
Manajemen,
Dasar, Pengertian dan masalah. .Jakarta:
Bumi Aksara. Cet:VI.
http://aditiaa.blogspot.com/2009/03/koordinasi-dan-rentang-manajemen.html diakses pada tanggal 15 April pukul 22.50
Manullang, M., 1981, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta: GHALIA INDONESIA
Siswanto, H.B. ,
2011, Pengantar Manajemen,
Jakarta: Bumi Aksara
Sutarto, 1980, Pokok-pokok Ilmu Organisasi,
BPA, Akademi Administrasi Negara, Yogyakarta.
Terry, George R. dan
Leslie W. Rue, 2000, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara), cet. ke-7
[4]Drs. Sutarto berkesimpulan
bahwa ada tiga macam pendapat tentang pengertian organisasi, yaitu: (1)
kumpulan orang; (2) proses pembagian kerja dan (3) system kerjasama. Lihat:
Drs. Sutarto, Pokok-pokok Ilmu Organisasi, BPA, Akademi Administrasi Negara,
Yogyakarta, 1980.
[6] H.B. Siswanto, Pengantar
Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, hlm. 85
[7] George R. Terry
dan Leslie W. Rue, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara), cet. ke-7, 2000,hlm.
100-101.
[8] Ibid, hal 93-95
[11] Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen,
Dasar, Pengertian dan masalah. .Jakarta: Bumi Aksara, 2007. Cet:VI, hal: 133
[12] http://aditiaa.blogspot.com/2009/03/koordinasi-dan-rentang-manajemen.html diakses pada
tanggal 15 April pukul 22.50
[13] Ibid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar